Senin, 23 Maret 2015

SEJARAH DAN KONTEKS KEMUNCULAN INTERNET

Penelitian mengenai jaringan informasi yang mampu mentransfer data dari satu komputer ke komputer lain dikembangkan sejak tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) melalui sebuah lembaga penelitian yang dinamakan sebagai Advanced Research Project Agency (ARPA).  ARPA kemudian memulai proyek penelitian untuk membuat jaringan sistem informasi ARPANET. Pada awal kemunculannya, jaringan ARPANET ini mampu menghubungkan sekitar 60.000 komputer. Pada tahun 1970-an ARPANET mulai digunakan sebagai alat komunikasi di lembaga militer dan lembaga penelitian AS untuk saling tukar menukar informasi secara aman dan rahasisa, dan aman dari intelijen Rusia. Kemudian pada tahun 1980-an Pemerintah AS mencabut aturan pembatasan penggunaan internet hanya pada institusi militer dan lembaga-lembaga penelitian, dan sejak saat itu komersialisasi dan perluasan pengguna internet bagi masyarakat umum dimulai. 
Sebuah lembaga riset pemerintah AS National Science Foundation (NSF) membantu pengembangan jaringan ARPANET agar dapat menghubungkan situs milik lembaga non militer dan universitas dengan ARPANET. Jaringan ARPANET kemudian berganti nama menjadi Internet oleh karena fakta bahwa jaringan ini menghubungkan banyak sekali organisasi baik pemerintah, universitas, LSM, maupun institusi swasta.
Pada tahun 1989 Timothy Berners-Lee, seorang fisikawan dan ilmuwan komputer asal Inggris, berhasil mengembangkan jaringan informasi berbentuk laman World Wide Web (www) dalam proyek penelitian yang dilakukan di institusi penelitian nuklir Uni-Eropa (CERN). Penemuan Internet dan laman World Wide Web ini kemudian menandai era komersialisasi internet. Tahun 1995  dianggap sebagai “tahun internet” mengingat sejak tahun itu internet ditahbiskan menjadi media komunikasi mainstream yang dapat diakses oleh masyarakat luas, yang sebelumnya hanya dinikmati oleh sebagian kalangan di dunia militer dan dunia akademis. 
Pembentukan jaringan ARPANET, yang kemudian berevolusi menjadi Internet, ini ditujukan agar Kementerian Pertahanan AS memiliki media komunikasi alternatif apabila terjadi kerusakan dalam jaringan informasi lain seperti telegrap, telepon, hingga surat pos. Penemuan teknologi surat elektronik (e-mail) memudahkan lembaga kemiliteran dan lembaga penelitian di AS untuk memiliki akses jaringan informasi yang sangat cepat, mudah, dan rahasia. Dengan demikian faktor-faktor yang menghambat pertukaran informasi secara cepat dan rahasia akhirnya dapat dipecahkan melalui jaringan internet yang mampu menembus batas linearitas ruang dan waktu.
Konteks kemunculan teknologi Internet ini sebenarnya adalah perang ‘informasi intelijen’ di era perang dingin antara blok timur yang dipimpin oleh Uni Soviet dan blok barat yang dikomando oleh AS. Kedua blok ideologi tersebut terlibat dalam tindakan saling menyerang fasilitas jaringan informasi, dan juga saling mencuri informasi intelijen untuk mengungguli satu sama lain baik secara politik, ekonomi, maupun dalam bidang pertahanan dan keamanan. Keduanya pun memiliki institusi intelijen yang kuat dalam diri Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB) milik Uni Soviet dan Central Intelligence Agency (CIA) dan juga National Security Agency (NSA) milik AS. Selain fakta-fakta tersebut, konflik ideologis antara blok Sosialisme-Komunisme dan Kapitalisme-Liberalisme ini pun melahirkan produk-produk teknologi perang lain seperti senjata pemusnah massal, senjata biologi, teknologi satelit ruang angkasa, teknologi pesawat perang, teknologi radar hingga teknologi rudal antar benua. Dengan demikian tidak salah jika kita menyimpulkan bahwa kemunculan internet ini didasari oleh kepentingan politik dari salah satu blok ideologis yang terlibat konfrontasi perang dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar