Senin, 30 Maret 2015

KOMITMEN

Pengertian komitmen
            Menurut Robbins (1996:125), komitmen organisasi adalah derajat sejauh mana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu.
Steers and Porter (1991:290) memberikan definisi komitmen pada organisasi sebagai kekuatan relatif identifikasi dan keterlibatan individu pada suatu organisasi tertentu, yang diindikasikan dengan adanya keyakinan kuat pada tujuan dan nilai-nilai organisasi, kesediaan untuk melakukan usaha-usaha tertentu bagi kepentingan organisasi serta keiginan kuat untuk terus menjadi anggota organisasi. Maka dapat dijabarkan bahwa komitmen pada organisasi merupakan kekuatan relatif dari identifikasi dan keterlibatan individu dengan organisasi.
Luthans (1995:130), memberikan pendapat bahwa “......organizational commitment is the most often defined as (1) a strong desire to remain a member of particular organization; (2) a willingness to expert high levels of effort on behalf of the organization; and (3) a definite in, and acceptance of the values and goals of the organization”.
Dari penjelasan Luthans di atas, maka diperoleh pengertian tentang komitmen organisasi yaitu :
1.      Keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tertentu.
2.      Kesediaan untuk berusaha meningkatkan kemampuan diri atas nama organisasi.
3.      Keyakinan yang pasti dan penerimaan nilai-nilai dan tujuan dari organisasi.
Smith (1996:164) menjelaskan bahwa komitmen organisasi merupakan pengukur yang lebih baik bagi karyawan untuk tetap tinggal dengan organisasi (stayers) atau bepindah ke organisasi lain (leavers). Smith juga memberikan pengertian komitmen organisasi sebagai ukuran kekuatan karyawan dalam mengidentifikasi dan melibatkan diri dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan dan nilai-nilai yang telah ditetapkan organisasi.
Dari penjelasan diatas dapar disimpulkan bahwa komitmen pada organisasi merupakan suatu proses yang berkelanjutan dimana seluruh pelaku yang berkaitan dengan organisasi mengekspresikan perhatiannya pada kepentingan organisasi. Individu yang yang mempunyai perasaan positif terhadap organisasi memperlihatkan adanya keinginan untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi serta memiliki kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan-tujuan organisasi, serta kesediaan untuk bekerja semaksimal mungkin bagi organisasi.

Komponen komitmen
Allen and Meyer (1990:65) membagi aspek-aspek komitmen kedalam tiga bentuk yaitu :
1.      Affective commitment
Affective commitment berkaitan dengan perasaan emosional karyawan, pengenalan karyawan dan keterlibatannya dalam organisasi yang dipengaruhi dan berkembang apabila keterlibatan dalam organisasi terbukti menjadi pengalaman yang memuaskan, yaitu dapat memberikan kesempatan untuk melakukan pekerjaan dengan memuaskan.
2.      Continuance commitment
Continuance commitment merupakan komitmen individu yang didasarkan pada pertimbangan tentang apa yang harus dikorbankan bila akan meninggalkan organisasi. Aspek ini berkaitan dengan keinginan seseorang untuk tetap bekerja pada perusahaan.
3.      Normative commitment
Normative commitment  merupakan jaminan yang dirasakan untuk tetap tinggal di organisasi. Komitmen normatif dipengaruhi dan berkembang sebagai hasil dari internalisasi tekanan normatif untuk melakukan serangkaian tindakan tertentu, dan penerimaan keuntungan yang menimbulakn perasaan akan kewajiban yang harus dibalas.  Komitmen normatif berkaitan dengan keyakinan individu tentang tanggung jawab terhadap organisasi karena merasa wajib untuk loyal terhadap organisasi.
Karyawan dengan komitmen afektif yang kuat akan bertahan dalam organisasi karena mereka “menginginkan” (want to); karyawan dengan komitmen kontinuan yang kuat akan bertahan dalam organisasi karena mereka “membutuhkan” (need to); sedangkan karyawan dengan komitmen normatif yang lemah bertahan dalam organisasi karena merekan merasa “seharusnya” (ough to) berbuat hal tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar