Alat reproduksi sapi jantan terdiri dari sepasang
testis sebagai alat reproduksi utama; saluran alat kelamin yang terdiri dari
vas eferens, epididimis, vas deferens, ampula dan urethra; kelenjar aksesoris
seperti kelenjar vesicular seminalis atau vesicularis, prostat dan
bulbourethralis atau cowper; serta alat kelamin luar yaitu penis, preputium dan
skrotum (Hardijanto dkk., 2010).
Testis terletak terletak pada daerah prepubis,
terbungkus dalam kantong skrotum, skrotum berisi dual obi testis yang
masing-masing lobi testis mengandung satu testis dan digantung oleh feniculus
spermaticus. Sapi jantan, testis bebrbentuk oval memanjang dan terletak dengan
sumbu panjangnya vertical di dalam skrotum. Testis terbungkus oleh kapsul
berwarna putih mengkilat yang disebut dengan tunika albugenia (Toehilere,
1985).
Epididimis merupakan saluran reproduksi jantan yang
terdiri dari tiga bagian yaitu kaput epididimis, korpus epididimis dan kauda
epididimis. Kaput epididimis merupakan muara dari sejumlah duktus efferentes
dan terletak dibagian ujung dari testes. Korpus epididimis merupakan saluran
kelanjutan dari kaput yang berada di luar testes, sedangkan kauda epididimis
merupakan kelanjutan dari korpus yang terletak pada bagian ujung bawah testes.
Pada bagian kauda epididimis merupakan tempat
penyimpanan spermatozoa. Konsentrasi spermatozoa didapatkan sangat tinggi pada
bagian tersebut, selain tempatnya yang relative luas juga kondisi pada kauda
epidimis ini optimal untuk mempertahankan kehidupan spermatozoa (Lestari dan
Ismudiono, 2014).
Spermatozoa
dihasilkan di dalam tubuli seminiferi atas pengaruh FSH (Follicle Stimulating Hormone), sedangkan testosteron diproduksi
oleh sel-sel interstitiel yang disebut sebagai sel Leydig oleh pengaruh ICSH (Interstitiil Cell Stimulating Hormone)
(Ismudiono dkk., 2010).
Vas deferens atau duktus deferens merupakan saluran
berdinding otot tebal, sehingga membentuk tali jika diraba terasa kenyal.
Saluran tersebut menyalurkan sel spermatozoa dari cauda epididimis ke dalam
urethra (Poernomo dkk., 2006).
Urethra merupakan saluran tunggal yang membentang dari
persambungna antara ampulla sampai pangkal penis. Fungsi urethra adalah sebagai
saluran kencing dan semen. Selama ejakulasi pada sapid an domba, terjadi
pencampuran yang kompleks antara spermatozoa yang padat dari vas deferens dan
epididimis dengan cairan sekresi dari kelenjar-kelenjar tambahan dalam urethra
yang berada di daerah pelvis menjadi semen (Keiko, 2009).
Kelenjar asesoris pada hewan jantan terdiri dari
ampula, duktus deferens, vesikula seminalis, kelenjar prostat dan bulbo
urethralis. Ampula merupakan pembesaran kelenjar pada bagian ujung duktus
deferens. Kelenjar ampula ini bermuara ke dalam duktus deferens dan memberikan
cairan semen. Vesikula seminalis merupakan sepasang kelenjar yang biasanya
bermuara dengan duktus deferens melalui bermacam-macam duktus ejakulatori ke
dalam pelvis urethra kemudian ke caudal leher kandung kemih. Kelenjar prostat
merupakan kelenjar yang mengelilingi pelvis urethra. Kelenjar ini menghasilkan
sekresi alkalin yang membantu memberikan bau khas pada semen. Kelenjar
bulbourethralis merupakan sepasang kelenjar yang terletak pada tiap sisi pelvis
urethra (Frandson, 1992).
Organ
kopulatoris pada hewan jantan disebut penis. Penis berfungsi sebagai tempat
pengeluaran urine dan peletakan semen ke dalam saluran reproduksi betina. Penis
dibedakan menjadi dua tipe yaitu penis fibroelastik dan cavernous. Sapi
termasuk tipe penis fibroelastik, bagian korpus yang melengkung disebut flexura
sigmoidea atau ansa sigmoidea, relative lebih kecil, tetapi panjang dan waktu
ereksi relatif tidak menjadi besar karena bagian yang berongga pada waktu aktif
kelamin terisi darah sehingga tidak memperbesar volume penis (Poernomo dkk.,
2006).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar