Kamis, 26 Maret 2015

Anatomi Fisiologi Alat Kelamin Jantan pada Sapi

Alat reproduksi sapi jantan terdiri dari sepasang testis sebagai alat reproduksi utama; saluran alat kelamin yang terdiri dari vas eferens, epididimis, vas deferens, ampula dan urethra; kelenjar aksesoris seperti kelenjar vesicular seminalis atau vesicularis, prostat dan bulbourethralis atau cowper; serta alat kelamin luar yaitu penis, preputium dan skrotum (Hardijanto dkk., 2010).
Testis terletak terletak pada daerah prepubis, terbungkus dalam kantong skrotum, skrotum berisi dual obi testis yang masing-masing lobi testis mengandung satu testis dan digantung oleh feniculus spermaticus. Sapi jantan, testis bebrbentuk oval memanjang dan terletak dengan sumbu panjangnya vertical di dalam skrotum. Testis terbungkus oleh kapsul berwarna putih mengkilat yang disebut dengan tunika albugenia (Toehilere, 1985).
Epididimis merupakan saluran reproduksi jantan yang terdiri dari tiga bagian yaitu kaput epididimis, korpus epididimis dan kauda epididimis. Kaput epididimis merupakan muara dari sejumlah duktus efferentes dan terletak dibagian ujung dari testes. Korpus epididimis merupakan saluran kelanjutan dari kaput yang berada di luar testes, sedangkan kauda epididimis merupakan kelanjutan dari korpus yang terletak pada bagian ujung bawah testes.
Pada bagian kauda epididimis merupakan tempat penyimpanan spermatozoa. Konsentrasi spermatozoa didapatkan sangat tinggi pada bagian tersebut, selain tempatnya yang relative luas juga kondisi pada kauda epidimis ini optimal untuk mempertahankan kehidupan spermatozoa (Lestari dan Ismudiono, 2014).
Spermatozoa dihasilkan di dalam tubuli seminiferi atas pengaruh FSH (Follicle Stimulating Hormone), sedangkan testosteron diproduksi oleh sel-sel interstitiel yang disebut sebagai sel Leydig oleh pengaruh ICSH (Interstitiil Cell Stimulating Hormone) (Ismudiono dkk., 2010).
Vas deferens atau duktus deferens merupakan saluran berdinding otot tebal, sehingga membentuk tali jika diraba terasa kenyal. Saluran tersebut menyalurkan sel spermatozoa dari cauda epididimis ke dalam urethra (Poernomo dkk., 2006).
Urethra merupakan saluran tunggal yang membentang dari persambungna antara ampulla sampai pangkal penis. Fungsi urethra adalah sebagai saluran kencing dan semen. Selama ejakulasi pada sapid an domba, terjadi pencampuran yang kompleks antara spermatozoa yang padat dari vas deferens dan epididimis dengan cairan sekresi dari kelenjar-kelenjar tambahan dalam urethra yang berada di daerah pelvis menjadi semen (Keiko, 2009).
Kelenjar asesoris pada hewan jantan terdiri dari ampula, duktus deferens, vesikula seminalis, kelenjar prostat dan bulbo urethralis. Ampula merupakan pembesaran kelenjar pada bagian ujung duktus deferens. Kelenjar ampula ini bermuara ke dalam duktus deferens dan memberikan cairan semen. Vesikula seminalis merupakan sepasang kelenjar yang biasanya bermuara dengan duktus deferens melalui bermacam-macam duktus ejakulatori ke dalam pelvis urethra kemudian ke caudal leher kandung kemih. Kelenjar prostat merupakan kelenjar yang mengelilingi pelvis urethra. Kelenjar ini menghasilkan sekresi alkalin yang membantu memberikan bau khas pada semen. Kelenjar bulbourethralis merupakan sepasang kelenjar yang terletak pada tiap sisi pelvis urethra (Frandson, 1992).
Organ kopulatoris pada hewan jantan disebut penis. Penis berfungsi sebagai tempat pengeluaran urine dan peletakan semen ke dalam saluran reproduksi betina. Penis dibedakan menjadi dua tipe yaitu penis fibroelastik dan cavernous. Sapi termasuk tipe penis fibroelastik, bagian korpus yang melengkung disebut flexura sigmoidea atau ansa sigmoidea, relative lebih kecil, tetapi panjang dan waktu ereksi relatif tidak menjadi besar karena bagian yang berongga pada waktu aktif kelamin terisi darah sehingga tidak memperbesar volume penis (Poernomo dkk., 2006).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar