Selnes (1993) mendefinisikan konsep produk yang berkaitan
dengan reputasi produk sebagai persepsi dari kualitas barang/jasa yang
berhubungan dengan nama produknya. Kualitas produk adalah segala sesuatu yang
memiliki nilai di pasar sasaran (target market) dimana kemampuannya memberikan
manfaat dan kepuasan, termasuk hal ini adalah benda, jasa, organisasi, tempat,
orang dan ide.
Garvin (1998) dalam Zhang, 2001 menyatakan dalam dunia
nyata merangkum berbagai perpektif kualitas yang berbeda-beda kedalam 5
kategori:
1.
Perspektif transeden : Dalam perspektif ini kualitas
dipandang sebagai sebuah konsep yang tidak dapat diartikan secara persis namun
kualitas merupakan konsep yang dikenali secara universal tentang keunggulan
(Innate excellent).
2.
Perspektif kualitas berdasarkan produk (Product based) dalam perspektif ini
kualitas dipandang sebagai derajat atau kuantitas atribut yang dimiliki oleh
suatu produk.
3.
Perspektif berbasis pemakai produk (User based) dalam perspektif ini kualitas dipandang sebagai
derajat pemenuhan keinginan pelanggan oleh suatu produk.
4.
Perpektif kualitas berdasarkan manufaktur (Manufacturing based) dalam perspektif
ini kualitas dipandang sebagai derajat pemenuhan spesifikasi yang disyaratkan
atau diminta.
5.
Perspektif kualitas berdasarkan nilai (Value based), dalam perpespektif ini
kualitas dipandang sebagai keunggulan produk yang dapat diterima pada harga
yang wajar (Affordable).
Lebih jauh lagi Reeves dan Bednar (1994) mengemukakan bahwa
ketika produk sudah berada di pasar maka seharusnya kualitas produk diukur dan
dievaluasi dari kacamata konsumen, bukan kacamata manajemen atau perusahaan.
Jadi dapat dikatakan bahwa proses kualitas akan selalu diawali dan kembali lagi
pada perspektif kualitas berdasarkan pemakai.
Selanjutnya berdasarkan 5 kategori yang dikemukakan oleh
Garvin (dalam Zhang 2001), maka ukuran dimensi kualitas produk yang dapat
dinilai berdasarkan kacamata konsumen adalah sebagai berikut :
1.
Penampilan, menunjukkan sifat operasidasar pembuatan
suatu produk.
2.
Keistimewaaan membawa manfaat dalam meningkatkan penampilan
dan kualitas yang tinggi.
3.
Kepercayaan mencerminkan nilai teknis suatu produk.
4.
Kesesuaian, ukuran dari kekonsistenan suatu produk yang
sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan sebelumnya.
5.
Daya tahan mencerminkan nilai ekonomis atau umur dari
produk secara fisik.
6.
Kemudahan dalam perbaikan, kemampuan perbaikan atau kecepatan
perbaikan suatu produk.
7.
Keindahan mencerminkan bagaimana suatu produk dilihat, disentuh
didengar dan dirasakan.
8.
Kualitas yang bermanfaat mencerminkan nilai yang sama
seperti dimensi keindahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar